Jumat, 24 Juli 2020

Kisah Nabi Muhammad SAW dari Lahir Hingga Wafat yang Patut Diteladani

Kisah Nabi Muhammad SAW dari Lahir Hingga Wafat yang Patut Diteladani

Nabi Muhammad SAW adalah teladan bagi umat muslim di segala penjuru dunia. Kisah hidup Rasulullah SAW yang penuh hikmah tidak hanya menjadi pengetahuan, tapi juga contoh yang patut diterapkan dalam kehidupan kita sebagai umat muslim.
Untuk mengetahui perjalanan hidup Rasulullah SAW, berikut beberapa kisah Beliau dari lahir hingga wafat.
1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun di mana pasukan gajah pimpinan Abrahah Habasyah ingin merobohkan Ka’bah. Rasulullah SAW dilahirkan di Mekah pada tahun gajah. Setelah itu, Rasulullah hanya menghabiskan beberapa tahun bersama ibunya, Aminah sebelum sang ibu meninggal.
Kemudian Nabi Muhammad SAW diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Dua tahun kemudian, kakeknya meninggal ketika Rasulullah berusia delapan tahun. Pamannya, Abu Thalib kemudian merawat Rasulullah meskipun hidupnya serba kekurangan.
2. Wahyu Pertama Nabi Muhammad SAW

Wahyu pertama Rasulullah SAW datang melalui mimpi. Rasulullah SAW bermimpi Malaikat Jibril datang menemuinya. Beliau kemudian menyendiri di Gua Hira di atas Jabal Nur.
Di sana Rasulullah SAW diperlihatkan bahwa mimpinya adalah benar. Kemudian turunlah wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril.
Wahyu tersebut tertera dalam surah Al-Alaq ayat 1-4 yang artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang Mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. Al-Alaq: 1-4).
3. Berdakwah secara Rahasia
Setelah mendapatkan wahyu pertama, Nabi Muhammad SAW mulai melakukan dakwah secara diam-diam. Adapun para pengikut pertamanya, yakni Khadijah, Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib, Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah.
4. Perintah Allah SWT untuk Berdakwah Secara Terang-terangan
Allah SWT kemudian menurunkan perintah untuk berdakwah secara terang-terangan. Perintah tersebut ada di dalam Alquran surah Al-Hajr, yakni:
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (QS. Al-Hajr: 94).
Kisah Nabi Muhammad SAW dari Lahir Hingga Wafat yang Patut Diteladani (1)
Kisah Nabi Muhammad Saat Wafat. Foto: Qiswah Tour
5. Perintah Berzakat
Pada tahun pertama Nabi Muhammad SAW di Madinah, Nabi dan para sahabatnya juga segenap kaum muhajirin mencari tahu cara agar dapat menjalankan usaha di tempat baru. Ini karena sebagian di antara mereka merupakan orang tidak mampu.
Kemudian pada tahun kedua hijriah, kewajiban zakat diturunkan. Rasulullah memberi nasihat kepada utusannya yang akan dikirim ke Yaman, Mu’adz bin Jabal, untuk menyampaikan hal ini kepada ahli kitab. Rasulullah SAW bersabda,
“Sampaikan bahwa Allah telah mewajibkan zakat kepada harta benda mereka, yang dipungut dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang-orang miskin di antara mereka.”
6. Isra Mi’raj
Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk mendampingi Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsa yang disebut dengan isra. Setelah itu, Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Aqsa hingga langit ketujuh, yang disebut dengan Mi’raj. Pada peristiwa itu, Rasulullah SAW mendapatkan perintah salat 5 waktu yang wajib dilakukan seluruh umat Islam.
7. Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW wafat di usia 63 tahun di pangkuan istrinya, Aisyah RA setelah sakit beberapa waktu. Sahabatnya, Abu Bakar, tidak berada di Madinah pada saat itu. Ia terpukul saat mendengar kabar bahwa Rasulullah SAW wafat. Kemudian Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati.” (QS. Az-Zumar: 30).

Gambar mungkin berisi: ‎teks yang menyatakan '‎DI Dalam Islam الرّجِيم الرَّحْمَنِ اللهِ بِشمِ ULAR DI GUA TSUR Yang menggigit Abu bakar pada saat bersembunyi bersama Rasulullah di gua tsur sangat rindu bertemu dengan Nabi Muhammad SAW‎'‎


ULAR DI DALAM GUA TSUR RINDU KEPADA NABI MUHAMMAD SAW

Sewaktu nabi Muhammad saw. dan abu bakar hendak hijrah ke Madinah, mereka berdua singgah di gua Tsur. Sebelum Nabi Muhammad SAW memasuki gua, Abu Bakar dengan sigapnya mengecek dan menutup lubang-lubang yang ada di gua agar terhindar dari binatang buas.

Di dalam gua, mereka sepakat untuk bergantian berjaga. Dalam tidurnya, Nabi Muhammad SAW melabuhkan kepalanya di pangkuan sang sahabat. Di dalam gua yang dingin dan remang-remang,tiba-tiba seekor ular mendesis keluar dari salah satu lubang yang belum ditutup oleh Abu Bakar.Abu Bakar r.a menatapnya waspada, ingin sekali ia menarik kedua kakinya untuk menjauh dari hewan berbisa ini. Namun, keinginan itu dienyahkannya dari benak, tak ingin ia mengganggu tidur Rasulullah SAW. Bagaimana mungkin, ia tega membangunkan kekasih Allah SWT itu.

Abu Bakar r.a menutup lubang itu dengan salah satu kakinya.lalu ular itu menggigit pergelangan kakinya, tapi kakinya tetap saja tak berg-erak sedikitpun Dalam hening, sekujur tubuh Abu Bakar r.a terasa panas, ketika bisa ular menjalar cepat di dalam darahnya. Abu Bakar r.a tak kuasa menahan isak tangis ketika rasa sakit itu tak tertahankan lagi. Tanpa sengaja, air matanya menetes mengenai pipi Rasulullah saw yang tengah berbaring.

Rasulullah saw terbangun dan berkata, “Wahai hamba Allah, apakah engkau menangis karena menyesal mengikuti perjalanan ini?” “Tentu saja tidak, saya ridha dan ikhlas mengikutimu kemana pun,” jawab Abu Bakar r.a. “Lalu mengapakah, engkau meluruhkan air mata?” bertanya Rasulullah SAW dengan bersahaja. “Seekor ular, baru saja menggigit saya, wahai Rasulullah SAW, dan bisanya menjalar begitu cepat ke dalam tubuhku.

Lalu Nabi Muhammad SAW berbicara kepada sang ular itu ” Wahai ular Tahu nggak Kamu? Jangankan daging, atau kulit Abu Bakar, rambut Abu Bakar pun haram Kamu makan?”
Dialog Rasulullah dengan sang Ular itu didengar pula oleh Abu
Bakar as-Shidiq, berkat mukjizat Beliau.

“Ya hamba mengerti Ya Rasulullah, bahkan sejak ribuan tahun yang lalu ketika Allah SWT mengatakan ‘Barang siapa memandang kekasih- Ku, Muhammad, fi ainil mahabbah atau dengan mata kecintaan. Aku anggap cukup untuk menggelar dia ke surga firdaus,” kata sang ular.

“Ya Rabb, beri aku kesempatan yang begitu cemerlang dan indah. “Aku (ular) ingin memandang wajah kekasih-Mu fi ainal mahabbah,” lan jut sang ular.

Apa kata Allah SWT Tuhan Semesta Alam?

“Silakan pergi ke gua Tsur, tunggu disana, kekasihKu akan datang pada waktunya,’ jawab Allah SWT

“Ribuan tahun aku menunggu disini. Aku digodok oleh kerinduan untuk jumpa Engkau, Muhammad. Tapi sekarang ditutup oleh kaki Abu Bakar, maka kugigitlah dia. Aku tidak ada urusan dengan Abu Bakar, aku ingin ketemu Engkau, Wahai Nabi Muhammad SAW. “Jawab sang Ular dari gua Tsur.

“Lihatlah ini. Lihatlah wajahku,” kata Rasulullah SAW. Dan sang ular dari gua Tsurpun memandang wajah Nabi Muhammad SAW penuh dengan rasa cinta dan rindu.

Selanjutnya tanpa menunggu waktu, dengan penuh kasih sayang, Rasulullah meraih pergelangan kaki Abu Bakar r.a. Dengan menga- gungkan nama Allah SWT Sang pencipta semesta, Nabi Muhammad SAW mengusap bekas gigitan itu dengan ludahnya. Maha suci Allah SWT, seketika rasa sakit itu hilang tak berbekas.

(Sumber : Kisah Rasulullah)

Fb Qalbi.

Kisah Nabi Muhammad SAW dari Lahir Hingga Wafat yang Patut Diteladani Nabi Muhammad SAW adalah teladan bagi umat muslim di segala penjuru d...